Jumat, 21 Oktober 2011

Banjir di Bangkok Thailand 21 Oktober 2011

Banjir di Bangkok Thailand 21 Oktober 2011 - Beberapa wilayah di Thailand dilanda banjir besar. Bila ada WNI yang terkena dampak banjir Thailand, bisa mengungsi sementara ke Kedutaan Besar RI di Bangkok.

"Sehubungan dengan banjir yang melanda Thailand khususnya di Kota Bangkok dan sekitarnya Menlu telah instruksikan kepada seluruh staf dan keluarga besar KBRI Bangkok untuk memberikan akses kepada fasilitas-fasilitas yang dimiliki KBRI Bangkok kepada seluruh pelajar Indonesia maupun WNI lain yang terancam bencana banjir di Bangkok dan sekitarnya," jelas juru bicara Kemlu Michael Tene.

Langkah-langkah tersebut, imbuh Michael, bagian dari prosedur standar perwakilan RI dalam rangka memberikan perlindungan bagi WNI di luar.

Berarti WNI di Thailand yang terkena banjir bisa mengungsi sementara ke KBRI Thailand? "Bagi mereka yang memerlukan bantuan, ya sementara seperti itulah. Fasilitas yang dimiliki terbuka bagi pelajar dan warga di Indonesia di sana," jawab Michael.

Michael menambahkan, WNI yang ada di Bangkok dan sekitarnya berjumlah 1.936 orang dan KBRI siap membantu mereka. Rencananya dalam waktu dekat, sejumlah pelajar Indonesia di Thailand akan dievakuasi ke KBRI. "Mungkin beberapa, belum tahu persis (kapan), dalam waktu dekat," tuturnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari BBC, banjir terparah di Thailand dalam puluhan tahun terkahir ini dipicu oleh hujan lebat yang dimulai Juli lalu. Paling tidak 320 orang meninggal dalam tiga bulan terakhir. Kawasan paling parah adalah di utara dan tengah Thailand.

Sepertiga Thailand terendam banjir dan kawasan industri, termasuk ratusan pabrik, ditutup sementara.

Penduduk yang tinggal di tujuh daerah di Bangkok, diminta untuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi, di tengah upaya pemerintah menangkal banjir terparah di Thailand. Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra menyatakan kawasan yang rentan terhadap banjir adalah di utara dan timur karena jebolnya bendungan.

Ia meminta penduduk di tujuh kawasan rawan ini untuk tidak menggunakan alat elektronik dan mempelajari rencana evakuasi. Sukhumbhand mengatakan penduduk memiliki waktu 24 jam sejak Rabu 19 Oktober untuk mempersiapkan kemungkinan banjir.