Jupiter Purnama Jakarta Bisa Melihat Jelas - Purnama Jupiter, keadaan saat Jupiter berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi atau juga disebut oposisi Jupiter, akan terjadi besok malam, Jumat (28/10/2011). Dalam kondisi purnama, Jupiter-Bumi-Matahari akan berada pada satu garis lurus. Jupiter akan tampak bulat penuh dan lebih terang, termasuk yang paling terang dalam 11 tahun terakhir.
Berbeda dengan fenomena astronomi lain seperti hujan meteor yang mungkin tak bisa dilihat jelas oleh penduduk kota seperti Jakarta, purnama Jupiter ini bisa terlihat jelas dengan mata telanjang. "Warga kota pun bisa melihatnya walaupun ada polusi cahaya," kata Hakim L Malasan, Kepala Observatorium Bosscha ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2011).
Hakim mengatakan, sebenarnya Jupiter telah tampak jelas sejak seminggu yang lalu, bahkan sempat berada berdekatan dengan Bulan sehingga seolah berdansa dengannya. Hanya saja, kata Hakim, sejak seminggu kemarin, Jupiter belum mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi. Baru pada tanggal 28 Oktober malam itulah jarak terdekat dicapai.
Muhammad Rayhan dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) mengatakan, "kalau dilihat dengan mata telanjang, oposisi jupiter ini akan tampak seperti bintang biasa."
Namun, dari pengamatan Kompas.com selama beberapa hari, Jupiter cukup bisa dibedakan dari bintang. Saat oposisi, Jupiter akan berdekatan dengan rasi Taurus. Program Stellarium bisa dipakai untuk mempermudah pencarian.
Hakim menyarankan, jika bisa pengamatan dilakukan menggunakan teleskop. "Teleskop berukuran 6-10 cm saja sudah cukup untuk melihat Jupiter," jelas Hakim. Dengan teleskop, observer bisa melihat satelit-satelit Jupiter seperti Io, Europa dan Ganymede. Selain itu juga bisa dilihat fenomena siklon Jupiter yang dikenal dengan bintik merah Jupiter.
"Oposisi Jupiter juga bisa menjadi objek astrofotografi. Bisa di-zoom di Jupiter-nya atau Jupiter dengan satelit-satelitnya," jelas Hakim.
Oposisi Jupiter tahun ini tergolong salah satu yang paling istimewa. Oposisi bertepatan dengan fase bulan baru dan perihelion Jupiter (jarak terdekat Jupiter Matahari). Dengan demikian, cahaya akan lebih terang. Bagi warga Jakarta, inilah salah satu fenomena yang pantas dinanti.
Berbeda dengan fenomena astronomi lain seperti hujan meteor yang mungkin tak bisa dilihat jelas oleh penduduk kota seperti Jakarta, purnama Jupiter ini bisa terlihat jelas dengan mata telanjang. "Warga kota pun bisa melihatnya walaupun ada polusi cahaya," kata Hakim L Malasan, Kepala Observatorium Bosscha ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2011).
Hakim mengatakan, sebenarnya Jupiter telah tampak jelas sejak seminggu yang lalu, bahkan sempat berada berdekatan dengan Bulan sehingga seolah berdansa dengannya. Hanya saja, kata Hakim, sejak seminggu kemarin, Jupiter belum mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi. Baru pada tanggal 28 Oktober malam itulah jarak terdekat dicapai.
Muhammad Rayhan dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) mengatakan, "kalau dilihat dengan mata telanjang, oposisi jupiter ini akan tampak seperti bintang biasa."
Namun, dari pengamatan Kompas.com selama beberapa hari, Jupiter cukup bisa dibedakan dari bintang. Saat oposisi, Jupiter akan berdekatan dengan rasi Taurus. Program Stellarium bisa dipakai untuk mempermudah pencarian.
Hakim menyarankan, jika bisa pengamatan dilakukan menggunakan teleskop. "Teleskop berukuran 6-10 cm saja sudah cukup untuk melihat Jupiter," jelas Hakim. Dengan teleskop, observer bisa melihat satelit-satelit Jupiter seperti Io, Europa dan Ganymede. Selain itu juga bisa dilihat fenomena siklon Jupiter yang dikenal dengan bintik merah Jupiter.
"Oposisi Jupiter juga bisa menjadi objek astrofotografi. Bisa di-zoom di Jupiter-nya atau Jupiter dengan satelit-satelitnya," jelas Hakim.
Oposisi Jupiter tahun ini tergolong salah satu yang paling istimewa. Oposisi bertepatan dengan fase bulan baru dan perihelion Jupiter (jarak terdekat Jupiter Matahari). Dengan demikian, cahaya akan lebih terang. Bagi warga Jakarta, inilah salah satu fenomena yang pantas dinanti.