Tim junior sepak bola Indonesia kembali berprestasi. Timnas Indonesia usia di bawah 13 tahun (U-13) menempati peringkat kedua di AFC U-13 (Boys) Festival of Football 2011 di Kinabalu, Sabah, Malaysia.
Timnas Garuda Muda Indonesia setingkat di bawah Thailand dengan selisih satu kemenangan atau 3 poin. Dari total 10 laga di ajang yang diikuti tim dari sembilan negara anggota Konfederasi Sepakbola Asia zona Asia Tenggara itu, Garuda Muda menang 6 kali, seri 2 kali, dan kalah 2 kali. Adapun Thailand menang 7 kali, seri 1 kali, dan kalah 2 kali.
Pelatih Yeyen Tumena memuji produktivitas mencetak gol anak-anak Tim Merah Putih selama mengikuti ajang yang berlangsung 2-6 Juni itu. “Total, mereka membukukan 26 gol dengan kebobolan lima gol dari 10 pertandingan yang mereka mainkan,” ungkap Yeyen Tumena (8/6).
Timnas muda Indonesia itu tercatat beberapa kali menang besar dengan menceploskan gol cukup banyak di ajang yang diikuti 18 tim itu. Di hari pertama, dua tim Indonesia mencukur Laos 8-0 dan Myanmar 4-1. Di hari kedua, giliran Singapura digunduli 3-0 dan sehari kemudian Myanmar kembali tumbang 4-1 atas timnas U-13 Indonesia. Adapun Thailand hanya sekali panen gol ketika menumbangkan Kamboja 2-11 dan selebihnya mereka membukukan 1-3 gol di pertandingan lainnya.
Meski demikian, Yeyen mengingatkan misi penyelenggaraan pertandingan U-13 itu lebih menekankan pada aspek bersenang-senang menikmati pertandingan secara alami dan fair sebagaimana layaknya anak-anak. Karena itulah, jelasnya, ajang tersebut dikasih embel-embel festival sepakbola.
“Untuk pembinaan usia muda, yang terpenting biarkan mereka menikmati permainan dan membuat mereka mencintai sepakbola karena ketika sudah mencintai, mereka akan melakukan apapun untuk sepakbola,” ujar bekas pelatih Timnas U-16 Uzbekhistan kelahiran Padang, Sumatra Barat, 16 Mei 1976 itu.
Menurut penekanan tentang hal itu sangat penting untuk menumbuhkan sikap fairness dan mencegah tindakan yang tidak sehat para pengurus sepakbola dalam pembinaan pemain usia muda, seperti mencomot pemain lain yang bukan binaan mereka dan mencuri umur demi meraih kemenangan secara instan.
“Jam terbang dan pengalaman internasional yang terpenting dalam pembinaan pemain usia muda. Ada saatnya nanti mereka (pemain U-13) merasakan berkompetisi. Semua peserta (AFC U-13 (Boys) Festival of Football 2011) dikasih sertifikat dan medali oleh AFC,” katanya seraya mengharapkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) sepakbola menyadari bahwa di olahraga kulit bundar itu, proses jauh lebih berharga ketimbang gelar juara.
Sumber: bola.inilah.com